Ramah dan selalu tersenyum
Aku masih ingat senyum dan suaranya
Suka mengajak kami menyanyi
Ia pandai bercerita
Sebuah cerita dari sebuah buku bergambar
tentang burung-burung di atas sebuah pohon besar
tak pernah kulupakan sampai sekarang
Selalu ingin kucari buku itu
Tetapi belum jua kutemukan
Ia suka membuat kami berlomba membaca di kelas
Pak Dopen namanya, aku sudah lupa nama depannya
Dia guru pertamaku di kelas satu SD
di sebuah kampung, di pulau paling selatan negara ini
Entah di mana dia sekarang
Ia seorang ibu yang ramah
Aku tahu dia sayang kepadaku
Ia tahu kelebihan dan kelemahanku
Jam pelajaran membaca ia begitu bangga padaku
Jam matematika, ia tersenyum seakan mengerti
Menunggu sampai aku selesai
di saat hampir seisi kelas sudah selesai
Ibu Thene, aku tahu dia sangat baik padaku
dari caranya memperlakukanku
Dia galak
Seisi sekolah takut kepadanya
Aku juga, tetapi aku berusaha mengerjakan semua tugasku
Membaca dan mengikuti pelajarannya dengan seksama
Mungkin karena itu aku selalu mendapat nilai baik darinya
Puluhan tahun kemudian aku tak mungkin bicara bahasa Inggris
Tanpa sekali terlintas di benakku Martinus Suban
Keras, sistematis, namun tahu apa yang dilakukan
Dia ada dalam lintasan hidupku
Ketika aku sangat kacau
Aku merasa diperlakukan tidak adil oleh sekolah
Aku protes, walau dengan cara yang salah
Sering bolos, dan segala macam kenakalan yang dilakukan anak SMA
Tak ada guru yang benar di mataku saat itu
Namun sebuah tempelengan kecil dengan dua jari di pipiku
Tidak keras, namun tak akan pernah kulupakan sampai sekarang
Aku tak marah, aku malu sekali waktu itu
Malu bukan karena dipukul secara keras, tetapi karena disentuh pealn dengan dua jari
Sentuhan dua jari itu ternyata kekuatannya jauh lebih besar
Dari tamparan keras lima jari penuh amarah
Ia membuka mataku sampai bertahun-tahun
Sampai sekarang aku tetap malu kalau mengingatnya
Frans Sowo nama guru itu
Ia cerdas dan konsisten
Kadang sinikal namun lucu
Ia melucu tanpa tertawa
Analisisnya terhadap persoalan kekinian selalu membuat tertawa
Aku tahu apa yang ia mau dari mahasiswa
Aku tak pernah punya buku yang ia wajibkan bagi kami
Namun sesi tanya jawab tak pernah kusia-siakan
Alhasil dia tak pernah tahu apakah aku punya buku itu atau tidak
Ia membenci mereka yang tahu setengah-setengah
Baginya lebih baik tidak tahu
daripada tahu separuh-separuh
Ia tahu batasan pengetahuannya
Namun ia bukan guru berkacamata kuda
Wawasannya luas, seluas konsistensi berpikirnya
Sekuat ketahanan intelektualnya
Andreas Anaguru Yewangoe namanya
Ujilah ia maka engkau akan tahu ia semurni pikirannya
Ada banyak guru dalam hidupku
Kakekku seorang guru dan ibuku seorang guru
Kritis namun tak pernah mengeluh
Sama memperlakukan anak sendiri dan anak lain
Aku ingat wajah-wajah mereka sekarang
Sampai kapanpun akan kuingat
Mereka adalah orang-orang dalam perjalanan hidupku
Oh, ada seorang guru yang tak mengajar di kelasku
Tapi aku bisa membaca karenanya
Bahkan sebelum aku menyentuh bangku sekolah
Magdalena Lenggu, adik ibuku
Ti’i nona begitu biasa kupanggil
di rumah nenek, dalam keadaan hamil besar, ia mengajarku membaca
Terima kasih ti’i nona, terima kasih semua guruku
Kalian adalah wajah-wajah yang tak mungkin aku lupakan
Serpong, 25 November
Selamat hari guru
Keterangan foto: