Saat mi'raj-nya Yesus, murid-murid menyaksikan. [Kisah Para Rasul 1. 9]. Ketika mereka sedang menatap ke langit kosong itu, mungkin masih belum bisa mengerti apa yang terjadi, ada dua messengers [bukan dari yahoo bukan juga juga dari yang lain] berdiri di dekat mereka dan berkata: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." [ayat 10-11]
Kalau dibahasakan dalam bahasa Kupang, begini kira-kira perkataan kedua massenger berpakaian putih-putih itui:"We ba'i ngao dari Galilea dong, kanapa ko bosong badiri tanganga pi langit sa?! Itu Yesus yang naik pi langit itu nanti turun juga sama ke bosong liat sang dia naik."
Hei orang-orang yang mengaku pengikut Yesus, masih bingung ko? jangan 'tanganga' talalu lama. Atau masih mau menunggu panggilan angkat senjata dukung mesias-mesias baru yang muncul untuk lawan 'Roma' seperti yang ditanyakan murid-murid beberapa saat sebelumnya? [ayat 6]
This is no time to stand and stare. It was time for us to recognize that one day He would return in the same way as they had seen Him go (personally), and that He would then expect them/us to have completed the task that He had given. He would come personally to call them/us to account and He would not want to come and find them/us either sleeping or staring upwards. God’s prime concern was now that they take out to all the world their witness about Him.
Selamat memperingati kenaikan 'Yesus itu'...
No comments:
Post a Comment