Mengapa kita hanya melihat hal-hal yang extraordinary sebagai perwujudan kebesaran Allah? Mengapa kita hanya merasa Allah exist dalam kehidupan manusia kalau ada hal yang dianggap mujizat. Kita memang selalu mengharapkan mujizat untuk mengakui kebesaran Allah. Kalau ada langit terbelah, tsunami, penampakan dst, dst barulah mulut kita komat-kamit mengakui kebesaran Allah.
Mujizat itu bukan hanya hal-hal yang extarordinary tetapi hal-hal yang kecil, yang kita anggap sederhana dan given tetapi sebenarnya kalau kita sendiri tak mampu secuilpun mempunyai kuasa atasnya. Masih bisa bangun pagi dan bernapas saja itu sudah suatu mujizat yang luar biasa.
Jangalah cuma bersyukur kalau bisa "berhasil" membuat ini atau itu, tetapi bersyukurlah kalau Allah masih memberi kesempatan untuk hidup dan melakukan hal-hal yang nampaknya sederhana.
No comments:
Post a Comment