Saturday, December 17, 2011

Gajah, Tikus dan [Satpol PP] kita

http://www.upali.ch/mouse_en.html
If you are neutral in situations of injustice, you have chosen the side of the oppressor. If an elephant has its foot on the tail of a mouse and you say that you are neutral, the mouse will not appreciate your neutrality. [Desmond Tutu].

Hai para wartawan, humas pemerintah, humas perusahaan, pekerja NGO, anggota DPR, politisi, seniman, ibu rumah tangga, polisi, tentara, satpam, satpol PP, sipir penjara, PNS, karyawan swasta, guru, pendeta, imam, uztad, akademisi, kepala desa, ketua RT/RW, anggota DPR, anggota DPD, mentri, dokter, perawat, tukang ojek, komisaris dan karyawan KPK, KPU, pengawas ujian nasional, bendahara gaji, calo proyek, penyalur TKW, prostitute jalan, high-class protitute, anchorman/anchorwoman, presenter infotainment, suporter bola, pengurus PSSI, expatriat, pemilik perusahaan, staff HRD dst ingatlah bahwa sikap netral dalam sitauasi ketidakdilan kadang adalah kamuflase dari ketidakpedulian atau bahkan keberpihakan pada penindas.

Bersikaplah netral dalam sitausi yang tidak adil sama saja dengan mengambil posisi di pihak penindas...demikianlah kabar dari langit hari ini

Monday, December 12, 2011

Bertemu Papa

Semalam mimpi ketemu papa. Wajahnya jelas, kelihatan sehat, mengenakan pakaian pegawai negeri kebesarannya. Sejak papa meninggal dua tahun lalu, belum pernah mimpi ketemu muka dengan papa. Sekali pernah, namun hanya suara: memintaku membawakan seafood kegemarannya. Aku selalu merindukan bertemu papa. Kali ini papa datang kepadaku. Papa, aku tak mengerti arti mimpi ini, namun aku merindukanmu selalu papa....cucu-cucumu sedang bertumbuh. mereka adalah penggantimu yang hebat. dalam banyak hal mereka mirip papa. Aku menyayangi mereka sebagaimana aku menyayangi papa. sangat....

Tiadea di pusara Opa di Batuplat
Yang sulung, telah kau beri sebuah nama yang hebat. Nama yang akan menyertainya kemanapun ia pergi. Nama yang mengingatkankan akan jadi dirinya sebagai orang Rote dan syukur kepada Tuhan atas hidup yang diberikan. Tiadea Radakaran, sebuah paralelisme yang indah dalam bahasa Rote. Aku tak menyangka di saat upacara pemakaman papa, lagu Rote dengan syair yang menyebut nama anakku dinyanyikan. Teks nyanyian dalam bahasa Rote itu masih kusimpan.

Yang bungsu lahir hampir dua tahun setelah papa meninggalkan kami. Aku memberi namanya Rubamuri Zemira Messakh. Rubamuri adalah bahasa Sabu, bahasa ibunya yang berarti pengasihan Tuhan. Biarlah dia mendapat bagian dalam kelurga ibunya, seperti aku papa namakan Matheos, bagian
dari keluarga ibuku.Nama itu juga mengingatkan keluarga kita bahwa ada seorang saudara Foe Mbura bernama Pandi Mbura yang memilih tinggal di Sabu dalam sebuah perjalasan Foe Mbura [Benjamin Messakh] bersama beberapa orang raja Rote menuju ke Batavia dalam sebuah misi pada tahun 1730 yang mereka sebut 'mencari damai' [sangga ndolu].

Rubamuri dan saya
Aku tak memberi nama anak-anakku sesuai nama orang-orang tua kita, seperti tradisi keluarga kita, bukan karena aku tak sayang. Sudah terlalu banyak anak-anak keluarga Messakh diberi nama sedemikian. Tak heran ada banyak sekali Benjamin, Paulus, Thobias, Melkianus, Yehezkiel, Yakobus, dan Yonas. Aku menamai anakku Zemira karena itulah salah seorang cucu Benjamin [I Tawarikh 7:8]. Sampai kapanpun dan sampai di manapun dia adalah cucu Benjamin, dia tak akan bisa menggantikan Benjamin Messakh, namun dia mewarisi yang dimiliki Benjamin Messakh. Orang mungkin menyangka namanya hanyalah sebuah kebetulan, tapi sesudah besar nanti akan kuceritakan kepadanya mengapa aku menamainya demikian. Dan dia akan selalu bangga memikul nama itu, tak banyak orang tahu, namun di hatinya dia tahu bahwa dia adalah seorang cucu Benjamin yang lahir di Oebatu, Thie, pada 6 Juli 1946.

BSD, 11 Desember 2011